top of page
Ikatan Kimia
​

        Sifat kimia suatu unsur ditentukan oleh konfigurasi elektron kulit terluar (elektron valensi) karena kemampuan suatu atom untuk bergabung dengan atom lain. Apabila terjadi interaksi antara dua atom maka akan terjadi perubahan susunan elektron pada ke dua atom tersebut. Perubahan ini dapat mengakibatkan terjadinya tarikan antara kedua atom sehingga dapat bergabung. Tetapi ada kemungkinan lain, yaitu bahwa tidak terjadi tarikan antara kedua atom, dan keduanya tidak dapat bergabung. Ini artinya bahwa  apabila terbentuk suatu melekul dari dua atau beberapa atom, susunan elektron dalam atom yang membentuk molekul itu telah berbeda dengan  susunan elektron dalam atom bebas.

Sebelum kalian membaca materi ikatan kimia, coba perhatikan animasi ikatan ion, kovalen dan hidrogen berikut untuk memudahkan kalian memahami materi pada bab ini.

  1. Ikatan Kimia

  • Teori Lewis

        Unsur-unsur gas mulia merupakan unsur paling stabil. Kestabilan ini disebabkan oleh susunan 8 elektron di kulit terluar, kecuali helium (mempunyai konfigurasi elektron penuh). Hal ini dikenal dengan konfigurasi oktet, kecuali helium dengan konfigurasi duplet.

     Unsur-unsur lain dapat mencapai konfigurasi oktet dengan membentuk ikatan agar dapat menyamakan konfigurasi elektronnya dengan konfigurasi elektron gas mulia terdekat. Kecenderungan ini disebut aturan oktet. Konfigurasi oktet (konfigurasi stabil gas mulia) dapat dicapai dengan melepas, menangkap, atau memasangkan elektron. Dalam mempelajari materi ikatan kimia ini, kita juga perlu memahami terlebih dahulu tentang lambang Lewis. Lambang Lewis adalah lambang atom disertai elektron valensinya. Elektron dalam lambang Lewis dapat dinyatakan dalam titik atau silang kecil (James E. Brady, 1990).

​

  • Penyimpangan Kaidah Oktet

       Ditemukan  beberapa  senyawa  kovalen  yang  tidak  sesuai  dengan aturan oktet, tetapi dapat terbentuk dan cukup stabil. Hal ini disebut, pengecualian aturan oktet.

​

  • Pengecualian dan Kegagalan Aturan Oktet

  • Kestabilan Atom

  • Peran Elektron dalam Ikatan Kimia

​

  • Ikatan Ion (Ikatan Elektrovalen)

       Ikatan ion pada umumnya terjadi antara atom atom yang mempunyai energi ionisasi rendah dengan atom-atom yang mempunyai afinitas elektron yang besar. Unsur-unsur logam umumnya  mempunyai  energi  ionisasi  yang  rendah,  sedangkan unsur-unsur  nonlogam  mempunyai  afinitas  elektron  yang  tinggi. Dengan  demikian,  dapat  dikatakan  bahwa  antara  unsur-unsur logam dengan unsur-unsur nonlogam umumnya akan membentuk ikatan ion. Setelah  atom  logam  (golongan  Alkali  dan  alkali  Tanah) melepaskan elektron valensinya untuk memperoleh struktur atom gas  mulia  atau  struktur  stabil,  maka  atom  ini  akan  berubah  menjadi ion positif. Sebaliknya setelah atom non logam (golongan VI  A  dan  golongan  halogen)  menerima  elektron  untuk  mencapai struktur gas mulia atau oktet, maka atom ini akan berubah menjadi ion negatif.

        Selanjutnya  antara  ion  positif  dengan  ion  negatif  terjadi  gaya  elektrostatik  dan  terbentuklah  ikatan  ion.Umumnya  ikatan  ion merupakan ikatan yang kuat, senyawanya merupakan kristal yang besar dari beberapa ion positif dengan beberapa ion negatif.

​

  • Ikatan Kovalen

        Ikatan  kovalen  merupakan ikatan yang terjadi karena pemakaian pasangan elektron  secara bersama. Pasangan elektron ini dapat berasal dari masing-masing atom yang saling berikatan.

       Untuk  menggambarkan  bagaimana  ikatan  kovalen  terjadi,  digunakan  rumus  titik  elektron  (struktur  Lewis).  Rumus  ini  dapat menggambarkan peranan elektron valensi dalam mengadakan ikatan. Rumus Lewis merupakan tanda atom yang di sekelilingnya terdapat titik, silang atau bulatan kecil yang menggambarkan elektron valensi atom yang bersangkutan.

       Bila dua atom hidrogen membentuk ikatan, maka masing-masing atom akan menyumbangkan sebuah elektron dan membentuk sepasang  elektron  yang  digunakan  bersama.  Dengan  membentuk  pasangan  elektron  maka  masing -masing  atom  akan  mempunyai konfigurasi yang sama dengan atom helium dengan dua elektron pada kulit terluarnya. Sepasang elektron dapat digantikan dengan   sebuah garis yang disebut tangan ikatan.

​

  • Ikatan Kovalen Koordinasi

       Ikatan  kovalen  koordinasi  terjadi  bila  pada  pembentukan  ikatan  terdapat pasangan elektron yang hanya berasal dari salah satu atom yang berikatan. Ikatan kovalen koordinasi umumnya terjadi pada mole kul  yang juga mempunyai ikatan kovalen.

​

  • Ikatan Kovalen Polar dan Nonpolar

       Pada  pembentukan  ikatan  kovalen  tidak  terjadi  adanya  kutub  listrik  positif  dan negatif  seperti  pada  ikatan  ion,  sebab  terjadinya  ikatan  karena  pemakaian  pasangan elektron bersama. Meskipun demikian, dalam kenyataannya ada senyawa yang berikatan kovalen, tetapi dapat tertarik oleh medan listrik. Hal ini menunjukkan bahwa ikatan kovalen ada yang menimbulkan kutub-kutub muatan listrik. Terjadinya  kutub  listrik  dalam  ikatan  kovalen  disebut  dengan  peristiwa polarisasi  ikatan  (Inggris,  polar  =  kutub).  Peristiwa  terjadinya  polarisasi  ikatan  ini disebabkan  adanya  perbedaan  kekuatan  gaya  tarik  terhadap  pasangan  elektron  yang digunakan  bersama.  Besarnya  kekuatan  gaya  tarik  elektron  dari  suatu  atom  dinyatakan sebagai harga keelektronegatifan. Atom  yang  mempunyai  harga  keelektronegatifan  lebih  besar   akan  menarik pasangan  elektron  lebih  dekat  padanya,  sehingga  atom  tersebut  menjadi  lebih  negatif daripada atom yang kurang kuat gaya tariknya. Makin  besar  perbedaan  harga  kelektronegatifan  antara  kedua  atom  yang berikatan,  makin  polar  ikatannya.  Atom-atom  yang  tidak  mempunyai  perbedaan keelektronegatifan,  ikatannya  merupakan  ikatan  nonpolar. 

​

​

​

​

bottom of page